Senin, 19 November 2012

Desain Study Epidemiology

Untuk pembahasan pertama adalah hal yang berkaitan dengan mata kuliah saya. 

Dalam Epidemiologi terdapat dua jenis desain penelitian epidemiologi, yaitu study deskriptif  dan study analitik. Desain study ini digunakan untuk mempermudah dalam penelitian yang terkait dengan berbagai faktor penyebab, akibat, serta hubungan antar berbagai faktor. berikut adalah kerangka garis besar beberapa desain study epidemiologi :

 

Study Deskriptif 

Untuk mempelajari distribusi dan frekuensi penyakit di populasi dipakai desain studi epidemiologi deskriptif. Desain studi ini memiliki variant lebih dari 1 dan berupa presentase.

Cross Sectional
Digunakan untuk membedakan dua kelompok. Unit pengamatan merupakan individual dan populasinya merupakan populasi yang umum serta samplenya random. Pengukuran variable independent (exposure) dan variable dependent (outcome) dilakukan secara bersamaan sehingga sulit untuk mengetahui hubungan antara  exposure dan outcome.

Case Report
Merupakan study pada satu kasus yang sama atau kasus baru yang menggambarkan suatu riwayat penyakit dan pengalaman klinis dari masing-masing kasus. Unit pengamatan atau analisisnya individual. Desain study ini digunakan untuk melihat distribusi suatu penyakit atau masalah kesehatan yang diteliti, memperoleh informasi tentang kelompok resiko tinggi dan membuat hipotesis baru.  Karena merupakan pengumpulan dari beberapa kasus-kasus yang dilaporkan maka study ini tidak bisa digunakan untuk menggambarkan suatu populasi. Study ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk meneliti serta dapat menjembatani antara penelitian klinis dengan penelitian epidemiologi.

Case Series
Studi ini merupakan studi lanjutan dari case report. case report hanya terdiri dari satu kasus saja, tetapi case series terdiri lebih dari satu kasus dan kurang dari sepuluh kasus. Studi ini juga terkait pada sindrom atau penyakit baru. Unit pengamatannya juga individual.

Studi Kolerasi
Disebut juga studi ekologi. Merupakan studi observasional dengan unti analisis/pengamatannya agregat. Populasi merupakan beberapa kumpulan dari unit pengamatan. contohnya unit pengamatan untuk angka kepadatan jentik, dan insidens DHF diukur berdasarkan area kerja puskesmas, maka populasi studi terdiri dari kumpulan puskesmas -  puskesmas.


Study Analitik
 
Untuk mempelajari diterminan suatu penyakit di populasi dipakai desain studi epidemiologi analitik. Desain studi ini dapat digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi dan membandingkan antara dua kelompok.

Case Control
Digunakan untuk meneliti faktor risiko/determinan dari suatu penyakit yang 'outcome' jarang terjadi. penelitian dimulai dari pengukuran status keterpaparan pada subjek-subjek yang diteliti kemudian dikelompokan. Bersifat retrospektif yang berarti melihat pengamatan dengan cara mundur. terdiri dari dua kelompok yaitu sakit dan tidak sakit. D --> E (macam-macam).

Kohort
Penelitian bersifat observasional tanpa intervensi. Penelitian dilakukan pada subjek-subjek yang masih bebas dari outcome (Disease) tapi berisiko untuk dapat mengalaminya. Pada studi ini dapat terlihat jelas hubungan antar exposure dengan outcome. Biasanya studi ini dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok terpapar dan tidak terpapar. Studi ini dapat bersifat prospektif, retrospektif ataupun historical prospektif. Sample yang dipilih merupakan sample yang tidak random sehingga hanya beberapa sample yang terkait dengan penelitian saja. 

Intervensi
Biasanya dilakukan secara randomisasi. Peneliti melakukan intervensi terhadap status "exposure" pada subjek-subjek yang diteliti. Pada studi ini dilakukan pengecekan ulang dalam kurun waktu tertentu. Jenis intervensi ini ada dua yaitu intervensi secara klinik atau individual dan intervensi secara komunitas misalnya pada komunitas pemabuk, perokok dan sebagainya.

Setiap desain study memiliki ciri khas masing-masing. Walaupun demikian setiap desain study mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri yang berpengaruh pada intervensi kesehatan masyarakat. untuk itu sangat disarankan memilih desain studi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sebelum melakukan penelitian.
  


referensi :
ppt dari ibu Krisnawati Bantas/Dept Epidemiologi/FKMUI 
Friis RH.Epidemiology 101.Sudbury, MA: Jones and Bartlett Publisher; 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar